Ban berperan amat vital bagi kendaraan, karena ia menjadi satu-satunya komponen mobil yang langsung berhadapan dengan permukaan jalan. Tanpa ban niscaya mobil bisa melaju dengan aman dan nyaman.
Untuk itu, diperlukan perawatan khusus terhadap komponen yang satu ini. Selain karena harganya yang cukup mahal, ban jika tidak dirawat dengan baik dan benar, justru akan membuat usia pakai ban menjadi semakin singkat.
Katakanlah yang seharusnya bisa dipakai 3 tahun, akibat kelalaian dalam perawatan bisa jadi ban hanya bisa dipakai sampai 2 tahun saja.
Nah, pada artikel kali ini, berikut kami akan berikan tips cara merawat ban mobil agar awet dan tahan lama.
Tekanan angin berpengaruh besar terhadap keawetan ban, karena ia menentukan kerataan tapak ban yang akan bersinggungan dengan permukaan jalan. Tekanan angin yang berlebih menyebabkan bagian tengah ban menjadi cepat aus, sedangkan kurang tekanan angin akan membuat keausan pada sisi kanan kiri tapak ban.
Periksalah selalu tekanan angin ban secara rutin agar sesuai dengan anjuran pihak pabrik. Lakukan setidaknya dua minggu sekali untuk pemeriksaan tekanan angin ini. Tidak perlu repot-repot ke tempat pengisian angin, Anda cukup menyediakan alat pemeriksa tekanan angin portable yang banyak dijual dipasaran.
Silahkan baca artikel cara mengukur dan membaca tekanan angin yang sesuai untuk mengetahui langkah-langkah pengukuran tekanan angin pada ban.
Selain itu, untuk pengisian angin ban, sebaiknya lakukan di waktu pagi hari, sebab suhu yang dingin di pagi hari, memberikan tekanan angin yang ideal untuk diukur. Ini artinya ukuran nilai tekanan akan lebih tepat jika dibandingkan saat suhu dan tekanan angin sudah panas (setelah kendaraan digunakan).
Bila memungkinkan, gunakan angin ber-nitrogen agar keawetan ban tetap terjaga, karena nitrogen dapat mengurangi tingkat panas yang dihasilkan ban saat ia bekerja. Misalnya, ban dengan angin biasa akan mengalami kenaikan tekanan sebesar 10psi saat melewati permukaan jalan yang cukup panas, maka ban dengan angin ber-nitrogen tetap normal tekanannya.
Lakukan pemeriksaan fisik ban disaat yang bersamaan ketika kita melakukan pemeriksaan tekanan angin. Perhatikan kondisi fisik ban tersebut, apakah ban sudah mulai aus, ada cacat atau sudah mendekati batas tread wear indicator ?
Bersihkan pula kerikil yang menempel di sela-sela tapak ban, pasalnya batu dan kerikil tersebut, bisa berpotensi untuk merusak permukaan ban.
Selain itu, perhatikan pula umur dan usia ban yang bisa anda lihat pada kode produksi ban yang ada di samping ban. Simak lebih lanjut pada artikel tentang ciri-ciri ban yang perlu diganti
Jika usianya sudah lebih dari tiga tahun, sebaiknya ganti dengan ban yang baru karena ban dengan usia lebih dari tiga tahun sudah mengalami penurunan daya kerja, termasuk kehilangan elastisitas dan mudah getas.
Rotasi ban secara teratur akan membuat tingkat keausan pada ban tetap merata di semua sisi. Lakukanlah rotasi ban secara teratur minimal disetiap pemakaian 10.000 KM. Perhatikan tipe ban yang digunakan, karena beda tipe ban maka beda pula cara merotasinya.
Baca juga :
Hal penting lainnya dalam hal perawatan ban agar tetap awet dan tahan lama adalah rutin melakukan spooring dan balancing ban.
Selama pemakaian dan kondisi kerja, ban sering kali mengalami benturan dan kejutan-kejutan yang cukup keras. Benturan-benturan ini akan berimbas pada keseimbangan ban. Ban menjadi unbalance dan tidak seimbang ketika berputar.
Ketidak seimbangan ban akan mengakibatkan kerja dari suspensi menjadi lebih berat. Ball joint menjadi cepat oblak yang secara otomatis akan merembet dan merubah sudut-sudut kemiringan roda.
Oleh karena itu, spooring dan balancing roda mesti dilakukan secara rutin dan berkala agar ban menjadi lebih awet dan tahan lama.
Sebaiknya hindari menggunakan cairan kimia seperti semir ban yang memang belum teruji kemampuannya. Pasalnya karet ban dan jalinan kawat baja didalamnya cukup rentan terhadap bahan kimia pada semir ban yang memang belum teruji. Alih-alih ban bagus dan mengkilap, karet ban menjadi mudah getas dan rusak.
Kondisi ban yang statis dan diberikan tekanan dalam waktu lama, bisa membuat kontur baja didalam ban akan berubah menjadi tidak bulat utuh lagi. Ban akan tampak benjol sehingga tidak nyaman untuk digunakan, selain itu ban menjadi lebih rawan pecah apabila digunakan terus menerus.
Solusinya, ketika mobil hendak ditinggal digarasi dalam waktu lama, sebaiknya dongkrak ke empat bannya dan ganjal dengan jack stand agar ban terbebas dari tekanan bodi mobil.
Rute jalan dapat menentukan tingkat keausan dan umur ban. Jalan aspal yang rata dan halus tentunya akan membuat ban menjadi lebih awet dan tahan lama jika dibandingkan dengan jalan yang tidak rata dan bergelombang.
Pasalnya, pada jalan yang tidak rata dan bergelombang, ban akan lebih sering menerima benturan. Akibatnya resiko ban benjol dan aus tidak rata menjadi lebih cepat. Maka dari itu, usahakan untuk selalu memilih rute jalan yang rata dan mulus.
Untuk itu, diperlukan perawatan khusus terhadap komponen yang satu ini. Selain karena harganya yang cukup mahal, ban jika tidak dirawat dengan baik dan benar, justru akan membuat usia pakai ban menjadi semakin singkat.
Katakanlah yang seharusnya bisa dipakai 3 tahun, akibat kelalaian dalam perawatan bisa jadi ban hanya bisa dipakai sampai 2 tahun saja.
Nah, pada artikel kali ini, berikut kami akan berikan tips cara merawat ban mobil agar awet dan tahan lama.
#1. Cek tekanan angin ban secara rutin
Tekanan angin berpengaruh besar terhadap keawetan ban, karena ia menentukan kerataan tapak ban yang akan bersinggungan dengan permukaan jalan. Tekanan angin yang berlebih menyebabkan bagian tengah ban menjadi cepat aus, sedangkan kurang tekanan angin akan membuat keausan pada sisi kanan kiri tapak ban.
Periksalah selalu tekanan angin ban secara rutin agar sesuai dengan anjuran pihak pabrik. Lakukan setidaknya dua minggu sekali untuk pemeriksaan tekanan angin ini. Tidak perlu repot-repot ke tempat pengisian angin, Anda cukup menyediakan alat pemeriksa tekanan angin portable yang banyak dijual dipasaran.
Silahkan baca artikel cara mengukur dan membaca tekanan angin yang sesuai untuk mengetahui langkah-langkah pengukuran tekanan angin pada ban.
Selain itu, untuk pengisian angin ban, sebaiknya lakukan di waktu pagi hari, sebab suhu yang dingin di pagi hari, memberikan tekanan angin yang ideal untuk diukur. Ini artinya ukuran nilai tekanan akan lebih tepat jika dibandingkan saat suhu dan tekanan angin sudah panas (setelah kendaraan digunakan).
Bila memungkinkan, gunakan angin ber-nitrogen agar keawetan ban tetap terjaga, karena nitrogen dapat mengurangi tingkat panas yang dihasilkan ban saat ia bekerja. Misalnya, ban dengan angin biasa akan mengalami kenaikan tekanan sebesar 10psi saat melewati permukaan jalan yang cukup panas, maka ban dengan angin ber-nitrogen tetap normal tekanannya.
#2. Cek fisik ban secara rutin
Lakukan pemeriksaan fisik ban disaat yang bersamaan ketika kita melakukan pemeriksaan tekanan angin. Perhatikan kondisi fisik ban tersebut, apakah ban sudah mulai aus, ada cacat atau sudah mendekati batas tread wear indicator ?
Bersihkan pula kerikil yang menempel di sela-sela tapak ban, pasalnya batu dan kerikil tersebut, bisa berpotensi untuk merusak permukaan ban.
Selain itu, perhatikan pula umur dan usia ban yang bisa anda lihat pada kode produksi ban yang ada di samping ban. Simak lebih lanjut pada artikel tentang ciri-ciri ban yang perlu diganti
Jika usianya sudah lebih dari tiga tahun, sebaiknya ganti dengan ban yang baru karena ban dengan usia lebih dari tiga tahun sudah mengalami penurunan daya kerja, termasuk kehilangan elastisitas dan mudah getas.
#3. Lakukan Rotasi ban secara berkala
Rotasi ban secara teratur akan membuat tingkat keausan pada ban tetap merata di semua sisi. Lakukanlah rotasi ban secara teratur minimal disetiap pemakaian 10.000 KM. Perhatikan tipe ban yang digunakan, karena beda tipe ban maka beda pula cara merotasinya.
Baca juga :
#4. Lakukan Spooring dan Balancing secara berkala
Hal penting lainnya dalam hal perawatan ban agar tetap awet dan tahan lama adalah rutin melakukan spooring dan balancing ban.
Selama pemakaian dan kondisi kerja, ban sering kali mengalami benturan dan kejutan-kejutan yang cukup keras. Benturan-benturan ini akan berimbas pada keseimbangan ban. Ban menjadi unbalance dan tidak seimbang ketika berputar.
Ketidak seimbangan ban akan mengakibatkan kerja dari suspensi menjadi lebih berat. Ball joint menjadi cepat oblak yang secara otomatis akan merembet dan merubah sudut-sudut kemiringan roda.
Oleh karena itu, spooring dan balancing roda mesti dilakukan secara rutin dan berkala agar ban menjadi lebih awet dan tahan lama.
#5. Hindari menggunakan cairan semir ban yang belum teruji
Sebaiknya hindari menggunakan cairan kimia seperti semir ban yang memang belum teruji kemampuannya. Pasalnya karet ban dan jalinan kawat baja didalamnya cukup rentan terhadap bahan kimia pada semir ban yang memang belum teruji. Alih-alih ban bagus dan mengkilap, karet ban menjadi mudah getas dan rusak.
#6. Sebaiknya angkat roda saat mobil tidak digunakan lebih dari seminggu
Kondisi ban yang statis dan diberikan tekanan dalam waktu lama, bisa membuat kontur baja didalam ban akan berubah menjadi tidak bulat utuh lagi. Ban akan tampak benjol sehingga tidak nyaman untuk digunakan, selain itu ban menjadi lebih rawan pecah apabila digunakan terus menerus.
Solusinya, ketika mobil hendak ditinggal digarasi dalam waktu lama, sebaiknya dongkrak ke empat bannya dan ganjal dengan jack stand agar ban terbebas dari tekanan bodi mobil.
#7. Usahakan pilih rute jalan rata dan mulus
Rute jalan dapat menentukan tingkat keausan dan umur ban. Jalan aspal yang rata dan halus tentunya akan membuat ban menjadi lebih awet dan tahan lama jika dibandingkan dengan jalan yang tidak rata dan bergelombang.
Pasalnya, pada jalan yang tidak rata dan bergelombang, ban akan lebih sering menerima benturan. Akibatnya resiko ban benjol dan aus tidak rata menjadi lebih cepat. Maka dari itu, usahakan untuk selalu memilih rute jalan yang rata dan mulus.